cr. tumblr.com

Evolusi

Umanitya Fitri Hanryana
3 min readSep 9, 2020

Apa yang pertama kali kalian pikirkan apabila mendengar kata evolusi? Sebagian besar dari kalian pasti berfikir bahwa nenek moyang manusia adalah seorang kera. Bahkan seorang ilmuwan dan ahli genetika dari Amerika Serikat yang bernama Eugene mengatakan bahwa manusia merupakan hasil perkawinan antara simpanse dengan babi. Eugene mengatakan demikian dikarenakan dia melihat ada beberapa kemiripan antara manusia dengan babi dan juga simpanse. Namun ada beberapa manusia yang tidak ingin disamakan dengan kera ataupun babi karena alasan pride. Manusia menganggap bahwa dirinya merupakan makhluk ciptaan tuhan yang paling sempurna dan superior. Anggapan bahwa manusia adalah makhluk yang paling sempurna ditanamkan oleh dogma-dogma agama. Karena dogma agama yang cukup kuat mempengaruhi manusia sehingga manusia menganggap dirinya lebih tinggi kodratnya dari makhluk yang lainnya dan memiliki pride.

Charles Darwin mengatakan bahwa evolusi terjadi secara random. Siapa yang kuat maka ialah yang akan bertahan. Hal ini sering disebut dengan seleksi alam. Jean Baptiste Lamarck mengatakan bahwa makhluk hidup itu beradaptasi sesuai dengan lingkungannya. Hal ini dapat dilihat pada jerapah. Lamarck mengatakan bahwa jerapah awalnya berleher pendek. Namun, karena jerapah tidak bisa meraih dahan pohon yang tinggi, lama kelamaan
leher jerapah akan bertambah panjang agar dapat meraih dahan pohon yang tinggi. Perubahan seperti ini bersifat teratur dan progressive. Ada proses yang cukup panjang dari perubahan jerapah yang berleher pendek ke yang berleher panjang. Namun, jika dianalisis lebih lanjut, evolusi secara random lebihlah masuk akal.

Alam semesta lahir dari kekacauan atau hal-hal yang random. Seperti halnya big bang theory yang mengatakan bahwa alam semesta terbentuk dari ledakan yang dahsyat. Alam semesta merupakan hasil dari kekacauan. Contoh yang lainnya adalah dalam proses fertilisasi dalam manusia. Sperma yang berhasil masuk kedalam ovum adalah sperma yang paling kuat dan mampu bertahan sampai akhir. Dan sperma yang berhasil masuk ke ovum itu random, tergantung mana yang paling kuat. Melalui dua contoh tersebut dapat menguatkan pendapat bahwa evolusi terjadi secara random.

Ada 3 faktor dalam evolusi. Yang pertama adalah seleksi alam. Dinosaurus telah punah dikarenakan ia tidak dapat lolos dari seleksi alam. Pada masa itu, terjadi perubahan iklim dan perubahan alam yang sangat ekstrim sehingga menyebabkan dinosaurus tidak dapat bertahan hidup sehingga mengalami kepunahan.

Faktor evolusi yang kedua adalah variasi. Manusia purba memiliki bermacam-macam variasi. Contohnya adalah Homo Erectus, merupakan spesies dari genus homo yang dapat berdiri tegak. Homo Florensis, merupakan manusia purba yang mengalami proses pengkerdilan. Hal ini disebabkan karena Homo Florensis terjebak di pulau flores saat laut sedang pasang. Pulau tersebut miskin akan sumber daya. Orang-orang yang besar membutuhkan makanan lebih banyak, karena hal itu mereka mati terlebih dahulu dan tersisalah orang-orang yang kerdil. Mereka masih dapat bertahan hidup dan melewati proses seleksi alam. Homo Neanderthalensis, merupakan manusia purba yang berasal dari Lembah Neander. Homo Neanderthalensis memiliki perawakan yang gempal dan berotot dikarenakan ia tinggal di daerah Eurasia Barat yang memiliki iklim dingin pada zaman es. Dengan kondisi fisik seperti itu, mereka dapat beradaptasi dengan lingkungannya.

Faktor dalam evolusi yang ketiga adalah heredity atau keturunan. Ada hal-hal yang diwariskan kepada generasi berikutnya. Ada yang mewariskan dan ada pewaris. Contohnya adalah seorang anak pasti memiliki kemiripan dengan ayah atau ibunya. Karena ayah dan ibu dari anak tersebut mewariskan gen nya kepada anak. Hal ini dapat disebut dengan physical evolution.
Selain physical evolution, ada juga cultural evolution. Physical evolution memiliki hereditor berupa “Gene” yang akan diwariskan ke keturunan berikutnya. Sedangkan cultural evolution, hereditornya berupa “meme”. Meme bersifat menyebarkan ide dari satu orang ke orang yang lainnya dalam sebuah budaya. Hal ini memiliki kecepatan yang luar biasa karena menyebarkan sebuah gagasan. Meme berkembang dengan cara seleksi alam. Apa bila ide atau gagasan yang tersebar tidak berhasil, maka ia akan punah dan hilang. Dalam kasus ini dapat diambil contoh dari meme adalah agama. Agama masih bertahan hingga saat ini karena agama berhasil lolos dari seleksi alam. Evolusi kita adalah evolusi budaya. Gene dan meme memiliki kepentingannya sendiri-sendiri. Secara fisik, manusia memiliki keinginan untuk mewariskan gene, maka dari itu muncul konsep menikah dan memiliki keturunan. Secara budaya, manusia mendapatkan kebahagiaan saat melakukan pernikahan.

--

--