Krisis Kebebasan

Umanitya Fitri Hanryana
2 min readApr 26, 2020

--

cr. stpeteartsalliance.org

“Everybody know life isn’t worth living” — Albert Camus

Dalam sebuah mytologi Yunani Kuno dikisahkan tentang kutukan Sisypus. Sisyphus merupakan seorang raja yang dikutuk oleh dewa dikarenakan ia berbuat jahat. Sisyphus dikutuk dengan cara ia harus mendorong bongkahan batu selamanya. Ia mendorong batu keatas bukit, saat sampai di puncak bukit, namun ia tidak kuat untuk menahannya, maka batu tersebut akan menggelinding kembali kebawah dan ia harus mengulanginya kembali. Saat sampai di puncak, Sisyphus merasa senang dan lega, namun ia harus mendorongnya kembali ke bukti berikutnya dan akan tetap seperti itu selamanya.

Kisah Sisyphus gak jauh beda kayak realita hidup. Lo pernah ga sih ngerasa hidup lo gitu-gitu aja? ada saat dimana lo merasakan sedih, namun ada saat juga dimana lo ngerasain seneng. Siklusnya akan gitu-gitu aja dan monoton. Hidup emang absurd bukan? sebenernya apa sih yang lo harapin dengan itu semua? iya ga sih hidup ini sebenernya meaningless? Toh ujung-ujungnya kita juga bakalan mati.

Kalo semua hal gak bermakna dan lo gak percaya sama dogma apapun, lo bisa ngelakuin apapun yang lo mau. jadilah manusia yang bebas. Dan maknai sendiri apa arti dari hidup lo.

sejatinya, tidak ada kebebasan yang final. Kebebasan tidak akan dipenuhi apabila manusia hanya hidup dengan omong kosong dan hasrat semata. Kebebasan tidak mampu mejawab semua permasalahan manusia, karena kebebasan memiliki batas, batas tersebut muncul ketika bertemu dengan kebebasan orang lain. Kehidupan berlangsung dengan pola yg absurd, mungkin layak dihidupi?

--

--